Otaku Kanojo Volume 1 Chapter 1

Chapter 1

“Aku kembali—”

Aku baru saja kembali dari sekolah, membuka pintu ruang tamu, dan terdiam melihat pemandangan di depanku.

Rambut hitam panjang dan halus. Blus putih berenda. Rok biru tua berpinggang tinggi, selutut, dengan stoking hitam tipis. Kombinasi ini baru-baru ini populer di internet sebagai salah satu dari banyak pakaian yang dapat membunuh perawan. Gadis cantik di depanku membuatnya sesuai dengan namanya “pembunuh perawan”. Di atasnya, dia mengenakan celemek yang sama berendanya saat dia memasak.

"Oh! Selamat datang kembali, Onii-chan! Makan malam sudah siap!”

Aku tidak dapat menemukan kata-kata untuk membalasnya.

“Atau kamu mau mandi dulu? Bak mandinya sudah penuh.”

“Tidak, tunggu sebentar…”

“Yah, karena sudah siap, sebaiknya makan malam dulu, kan?”

Mengabaikan keluhanku, gadis cantik itu meletakkan makanan di seberang meja kopi. Segalanya tampak lezat, dan aroma steak hamburger, nasi putih, dan sup miso yang menggugah selera melayang ke hidungku.

"Mari makan!" dia menimpali. Kami duduk bersama di sofa, sumpit di tangan.

“Hm? Apa yang kamu lihat? Ah, aku mengerti! Kamu ingin aku memberimu makan, bukan?” dia bertanya.

"Permisi?!"

“Apa yang akan aku lakukan denganmu? Ayo, buka lebar-lebar!”

Dia mengambil sepotong hamburger dan menyodorkannya ke wajahku, jadi aku tidak punya pilihan selain membuka mulut.

"Mmph!"

Dagingnya jauh lebih panas dari yang aku kira. Aku mengerang kesakitan.

"Bagaimana itu? Apa ini enak rasanya? Kamu pasti lelah setelah hari yang melelahkan di sekolah! Tapi jangan khawatir, adik perempuanmu ada di sini untuk mendengarkan semua masalahmu.”

Air mata mengalir di wajahku karena mulutku benar-benar hangus, tapi dia sepertinya tidak peduli, dan terus membelai rambutku.

“Anak baik! Kamu benar-benar anak yang baik.”

Aku mengkhawatirkan nyawaku ketika sepotong daging panas terbakar itu dimasukkan ke dalam mulutku, tapi harus kuakui bahwa membelai kepalaku tidak terasa buruk. Dia terlalu keras dalam hal itu, tapi aku bisa menoleransinya. Mungkin.

“A-Aku akan makan sisanya sendiri,” kataku, berharap agar lukanya tidak terlalu parah, dan mulai memakan hamburger dengan sumpitku sendiri.

“Hm… itu bagus.”

“Bukannya aku membuatnya khusus untukmu! Aku hanya ingin makan steak hamburger dan akhirnya menghasilkan terlalu banyak.”

"Apa?"

Perubahan nada bicaranya membuatku lengah. Dialah yang bertanya padaku bagaimana rasanya hamburger itu, dan sekarang setelah aku menjawab, dia marah padaku.

“Lagi pula,” katanya, “kamu pulang terlambat hari ini dan tidak mengirimiku pesan atau apa pun. Mengapa? Aku menunggumu dan bahkan membuatkanmu makan malam. Apakah itu gadis lain? Apakah kamu berkencan dengan gadis lain?”

"Hah?"

Ekspresinya menjadi gelap dan dia dengan paksa meraih lenganku.

“Tunjukkan padaku ponselmu. Aku perlu memeriksa apakah kamu telah mengirim pesan kepada gadis lain.”

"Hei tunggu!"

“Nishina, kamu salah paham!” aku berteriak padanya. “Pakaiannya lucu, dan menyiapkan makan malam juga baik-baik saja. Tapi ada apa dengan roleplay adik perempuannya? Lalu kamu beralih ke tipe kakak perempuan yang penuh perhatian! Lalu tsundere! Kemudian yandere! Ambil keputusan! Ada begitu banyak hal yang terjadi hingga aku tersesat!”

“Tapi aku baru saja melakukan apa yang kulihat di anime yang kamu rekomendasikan! Semua hal yang seharusnya disukai para otaku! Dan aku menampilkan semuanya dengan sempurna!”

“Itu adalah gadis 2D, dan kamu adalah 3D. kamu tidak bisa begitu saja meniru semua yang mereka lakukan! Itu aneh. Kamu hanya perlu mendapatkan inspirasi dari mereka tanpa memaksakannya! Itu sebabnya Aku merekomendasikannya!”

"Hah?! Aku membaca setiap doujinshi yang kamu berikan padaku, sepuluh kali, tahu?! Aku bahkan melatih dialogku. Dan menurutmu seberapa mahal wig ini? Pakaian ini sangat pengap hingga aku hampir mati di sini!”

Kokoro berdiri, marah, dan melemparkan wignya ke lantai.

Astaga.

“Ini salahmu karena tidak mengajariku dengan benar. Katakan padaku apa yang harus aku lakukan untuk menjadi gadis ideal!”

“Eh…?”

“Kamu berjanji padaku bahwa kamu akan menjadikanku pacar otaku yang sempurna!”

Kenapa aku, Kagetora Ichigaya, tinggal bersama Kokoro Nishina, gadis gyaru (dan otaku) populer dari sekolahku? Wah, ceritanya panjang...