Prolog: Rencana Kotak Evolusi

“Sejarah War Games di Jepang, bahkan di seluruh dunia, kini sedang berubah...!”

Kejuaraan Gamer Dunia <U-15>— 

Kategori War Games— 

Final—

Sorakan yang memecah langit. Suasana yang penuh semangat.

Dan teriakan meriah seperti badai.

Semua perhatian tertuju pada seorang pemuda yang berlari di lapangan, menyerap semua sorotan itu.

“Tidak bisa dihentikan, tidak bisa dihentikan! Tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan kemajuan pesatnya!”

Satu per satu, lawan-lawan pemainnya terjerembab ke tanah.

Tanpa mampu mengurangi satu bit pun dari bar HP pemuda tersebut.

Pada pemandangan yang seperti seni pertempuran ini—

Ada yang terpesona, ada yang merasa takut, ada yang bersemangat.

“Saya bisa menegaskan. Saat ini kita sedang menyaksikan titik balik dalam sejarah War Games!”

Hari itu—gelar "Gamer Terkuat" menjadi sinonim dari namanya.

2

Teknologi Full Dive.

Teknologi impian yang memungkinkan rekreasi seluruh panca indera manusia di dalam ruang virtual.

Awal 2020-an.

Dengan kemajuan teknologi tersebut, kini memungkinkan untuk mengalami dunia yang tak mungkin ada di kehidupan sehari-hari.

Dunia fantasi dengan sihir dan monster.

Dunia fiksi ilmiah dengan android dan mobil terbang.

~ "(Ini adalah Konten Terjemahan dari kazuxnovel.my.id dan novelnookhaven.blogspot.com)" ~

Dunia masa lalu yang hanya bisa dilihat di buku sejarah.

Ruang virtual buatan menarik orang-orang yang haus akan pengalaman luar biasa.

Dan pertengahan 2020-an.

Tahun yang menjadi tonggak sejarah dalam VR gaming ditandai oleh festival olahraga virtual "VR eSports Major 10 Country Championship" yang melibatkan seluruh dunia.

Di sana—

Hasil akhir <Jepang: Peringkat Terbawah>

Jepang harus menghadapi kenyataan tersebut.

Kekecewaan, kesedihan, putus asa.

Kegembiraan yang memuncak menyambut era baru berubah menjadi rasa malu, saat fakta bahwa Jepang adalah salah satu negara "terbelakang" dalam VR eSports menghempas para penggemar game di seluruh Jepang.

Namun pada saat yang sama, insiden tersebut menjadi awal lahirnya titik singularitas dalam sejarah game Jepang.

Nama singularitas itu adalah—Rencana Kotak Evolusi Darwin's Box.

Golden Age.

Itu adalah periode dari usia lima hingga dua belas tahun yang hanya datang sekali seumur hidup.

Tujuh tahun di mana kemampuan fisik dan atletik anak-anak meningkat pesat.

Anak-anak yang memasuki masa tersebut dikumpulkan di fasilitas yang disebut "Kotak Evolusi," dan menerima pendidikan khusus dalam game sebagai pengganti pendidikan formal. Itulah rincian proyek yang diumumkan oleh Badan eSports Jepang untuk melahirkan gamer generasi berikutnya yang dapat bersaing di tingkat dunia.

Badan eSports Jepang, meskipun mendapat banyak penentangan, segera melaksanakan rencana tersebut.

Jumlah anak yang terpilih dari seluruh Jepang sekitar 100 orang.

Orang-orang menyebut anak-anak di usia Golden Age ini sebagai "Anak Evolusi Darwin's Children," berharap kelahiran bintang baru yang akan menerangi dunia game Jepang.

Dan, tujuh tahun setelah proyek dimulai—

—seorang monster lahir.

...Puluhan pro gamer yang diundang sebagai pelatih di Kotak Evolusi mengatakan.

“Tak seorang pun dari kami yang bisa memaksa dia untuk berusaha keras.”

...AI khusus game kompetitif yang diterapkan di Kotak Evolusi mengatakan.

“Kecepatan pertumbuhannya melampaui kemampuan kecerdasan buatan.”

...Kepala tertinggi Kotak Evolusi mengatakan.

“Tidak akan ada yang melebihi dia di masa depan.”

Nama monster yang disebutkan oleh semua orang yang terlibat dalam proyek itu adalah—IS

Kemudian, pada hari ulang tahunnya yang ketiga belas, pemuda ini muncul di publik dan menjuarai semua turnamen yang ditargetkan untuk gamer <U-15>. Semua ini dilakukan tanpa mengalami kekalahan sekali pun.

Harta karun dunia game Jepang. Jenius terbesar dengan nama tak terkalahkan.

Atau, titik singularitas dalam sejarah game itu sendiri.

Orang-orang menyebutnya—“Karya Agung Terbaik.”

“Jika Anda hanya bisa meminta satu permintaan dari Dewa Game, apa yang akan Anda minta?”

Di sebuah konferensi pers yang dihadiri ratusan jurnalis, seorang pewawancara bertanya.

“Aku—”

Si pemuda jenius terakhir kali memberikan jawabannya, lalu tiba-tiba menghilang dari dunia game.